Ternyata, tidak hanya jalur kereta api (KA) di Indonesia yang kerap dihantui gangguan teknis. Di Jepang, hal serupa juga tak luput terjadi. Pada Senin (9/5), terjadi gangguan fungsi pemindah jalur (switch) atau wesel di stasiun Shibuya jalur Ginza yang dioperasikan oleh perusahaan KA bawah tanah (subway) swasta Ibukota negara Jepang, Tokyo Metro. Kerusakan wesel ini terjadi pada pukul 8 pagi yang merupakan jam padat penumpang, sehingga sekitar 99.000 penumpang merasakan dampak dan keterlambatan perjalanan akibat gangguan ini.
Gangguan wesel terjadi di wilayah Stasiun Shibuya jalur Ginza. Wesel yang mengalami disfungsi tersebut merupakan wesel yang menghubungkan jalur rel utama stasiun Shibuya dengan kompleks jalur tempat penyimpanan (stabling) kereta yang berada di sisi Barat stasiun. Jalur tersebut bukan merupakan lintas yang dilalui kereta berpenumpang dan hanya dilalui kereta yang keluar dan masuk jalur stabling. Akibatnya, perjalanan kereta rel listrik (KRL) antara petak jalan stasiun Shibuya dan Tameike-Sanno dibatalkan hingga gangguan berhasil diatasi. Selain itu, terdapat satu rangkaian KRL yang terjebak antara Stasiun Omote-sando dan Shibuya. Namun demikian, petak jalan antara Tameike-Sanno dan Asakusa di jalur yang sama tetap beroperasi normal dua arah.
Titik gangguan yang berada di lidah pembelok rel pada wesel jalur stabling berhasil terdeteksi oleh alarm ketika dilakukan inspeksi oleh petugas teknis Tokyo Metro. Menurut pihak operator subway ibukota tersebut, pada pemeriksaan rutin jalur yang menggunakan teknologi ultrasonik 18 April 2016 lalu tak ditemukan potensi kerusakan pada jalur, sehingga penyebab terjadinya gangguan ini masih dalam penyelidikan.
Cemplus Newsline by KAORI