KRL Tokyu rangkaian 8608F dan TM 5009F, 9 Desember 2009 (Kevin W)
KRL Tokyu rangkaian 8608F dan TM 5809F, 9 Desember 2009 (Kevin W)

Datang di Masa Peralihan

KRL seri 5000 dan 1000 datang di masa-masa akhir dari Divisi Jabotabek, sebelum menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Saat itu, Divisi Jabotabek hendak mengoperasikan layanan KRL kelas baru yaitu KRL Ekonomi AC dengan tarif 6 ribu rupiah. KRL seri 1000 dan 5000 yang baru datang pun didaulat sebagai armada untuk layanan anyar ini.

Susunan awal saat 5809F tiba di Jakarta.
Susunan awal saat 5809F tiba di Jakarta.

Set 5809F sendiri mulai beroperasi di Jakarta pada 6 Juni 2007 dan mendapatkan penomoran baru K1 1 07 38 sampai K1 1 07 47 (digunakan setelah tahun 2013). Setelah tiba di Jakarta, warna biru jalur Tozai pun diganti dengan warna hijau-kuning khas Divisi Jabotabek saat itu. Pada bagian muka, posisi yang sebelumnya ditempati logo Tokyo Metro pun ditutup dengan plat Divisi Jabotabek khas dengan warna hijaunya. Kemudian, rangkaian ini pun ditempatkan di depo Bogor dan lebih sering berdinas sebagai KRL Pakuan Ekspres.

Formasi operasi 5809F, 2007-2010.
Formasi operasi 5809F, 2007-2010.
KRL TM 5009F dan 5016F di stasiun Bogor, 21 Juli 2010 (Kevin W)
KRL TM 5809F dan 5816F di stasiun Bogor, 21 Juli 2010 (Kevin W)

Setelah berdinas relatif tanpa gangguan berarti, KRL ini sempat mengalami musibah di mana AC di kereta 5675 mengalami korslet dan menyebabkan rangkaian ini menghilang beberapa lama dari lintas. Rangkaian ini kembali ke lintas setelah bertukar unit kereta dengan rangkaian saudaranya, 5816F, setelah kereta 5675 yang terbakar di bagian atap tak dapat lagi dioperasikan. Kereta 5631 dari 5816F pun menggantikan posisinya dalam rangkaian ini.

Formasi 5809F, 2010 - sekarang
Formasi 5809F, 2010 – sekarang

Pada 30 April 2010 KRL ini selesai menjalani Pemeliharaan Akhir Lengkap (PAL) pertamanya di Dipo KRL Depok, Jawa Barat. Tampilan luarnya pun berganti warna garis menjadi kombinasi biru-kuning, menjadi rangkaian kedua yang saat itu memakai warna ini setelah saudaranya yang menjadi pelopor, 5816F. Tidak hanya itu, warna kain joknya pun ikut berubah dari warna coklat menjadi warna biru yang masih bisa terlihat sampai saat ini. Ironisnya, setelah 5809F kembali menapaki lintasan, tidak lama kemudian 5816F justru menghilang untuk kedua kalinya dan baru kembali ke lintas setahun setelahnya dengan fasilitas televisi informasi stasiun, sekaligus menyandang nama baru: Djoko Vision.

Menanti Injury Time

Ketiadaan suku cadang memadai sedikit banyak memiliki andil menyulitkan perawatan KRL ini. Selain karena KRL ini sudah tidak lagi dioperasikan oleh Tokyo Metro, susunan komponen kelistrikannya yang “unik” membuat rekayasa KRL ini tidak semudah merekayasa KRL hibah seri 6000 (yang sangat mirip dengan KRL rheostatik) atau merekayasa KRL seri 205 dengan formasinya yang simpel. 5809F pun cukup beruntung karena menjadi salah satu dari empat rangkaian eks seri 5000 dan seri 1000 yang masih berjalan hingga hari ini dari enam rangkaian yang tiba pada 2007.

5809F yang sudah menjadi merah (Farouq Adhari)
5809F yang sudah menjadi merah (Farouq Adhari)

Setelah lama berseliweran dengan warna khas biru-kuning, pada awal Maret 2016, KRL ini pun berganti baju menjadi warna merah, mengikuti KRL-KRL lain yang ikut menjadi merah. Sayangnya, tak lama setelah berganti warna, KRL ini mengalami hari buruk pada 6 April 2016 dan anjlok di sinyal keluar stasiun Manggarai saat bergerak menuju stasiun Sudirman sebagai KRL Commuter Line feeder.

Tidak terasa sudah hampir 10 tahun KRL seri 5000 beroperasi di Jabodetabek. Setelah KRL seri 05 datang (dan secara tidak sengaja, kembali berada satu lintas dengannya sebagaimana aslinya di jalur Tozai), tidak lama lagi KRL seri 6000 dengan teknologi VVVF akan datang ke Jabodetabek.

Selain suara release remnya yang khas, seri 5000 juga punya suara mesin dan kompresor yang relatif mirip dengan KRL Rheostatik (non-AC). Maka, sampai kapan kita masih bisa merasakan sang rheostatik di Jabodetabek, saat KRL hibah hanya akan bersama dengan kita sampai akhir 2016 ini?

Sebagai penutup KRL Wednesday kali ini, simak parodi lagu pembuka To Aru Kagaku no Railgun dengan gambar-gambar KRL seri 5000 dan 1000 di bawah ini.

KAORI Newsline | oleh Kevin W

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses