Terlalu Rumit, ICE London-Frankfurt “Molor” Hingga 2020

    0
    ICE 3 yang digadang-gadang akan melayani rute London - Frankurt (Sebastian Kasten / Wikipedia)

    Transportasi berbasis kereta cepat di Eropa sangat menarik untuk diikuti. Terlebih KA cepat di Eropa merupakan tolak punggung mobilisasi modern penduduk Eropa, dan kunci interkoneksi benua biru ini. Terhubungnya kereta cepat di Eropa bahkan bisa menembus batas kota hingga negara, mulai dari Russia di timur sampai Inggris Raya di barat. Salah satunya momentum pembaharuan transportasi berbasis kereta cepat ialah terbangun nya Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris Raya dan Prancis pada tahun 1994, yang menyebabkan mobilitas warga di Uni Eropa, baik dari London maupun dari daratan Eropa, menjadi sangat mudah dan cepat.

    Walau begitu, interkoneksi antar negara-negara di Eropa tidak menjamin bahwa untuk mengembangkan rute baru di sana akan mudah dan lancar. Belum adanya persamaan standar perkeretaapian cepat yang menyatukan seluruh negara di benua Eropa menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan rute baru. Negara besar dengan kereta cepat yang mumpuni seperti Inggris Raya, Jerman, Belgia, Prancis dan Belanda memiliki standar perkeretaapian khusus yang berbeda tiap negara, dan harus ditaati oleh perusahaan operator perkeretaapian sebagai syarat mutlak untuk menjalankan kereta melalui negara tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rumitnya pengembangan rute baru, selain dengan faktor faktor lainnya.

    Deutsch Bahn (DB), salah satu perusahaan operator kereta cepat  yang berbasis di Berlin, Jerman, juga merasakan permasalahan itu saat merencanakan untuk memulai rute baru London-Frankurt. Kerumitan dimulai saat DB berupaya untuk mendapatkan akses menjalankan kereta cepat andalan mereka, InterCity Express (ICE) melewati terowongan Channel pada Otoritas Terowongan Channel. Proses perizinan yang rumit, dan standar prosedur keamanan khusus yang harus dipenuhi DB, menyebabkan izin baru bisa diberikan 8 tahun setelah pengajuan izin. 

    Tidak hanya sampai disana. DB harus memiliki KA yang sesuai dengan standar operasi kereta cepat di 4 negara yang ia lintasi, yaitu Inggris Raya, Prancis, Belgia dan Jerman. Untuk mengatasinya, DB telah memesan ICE 3 Class 407 dari pabrikan Siemens pada tahun 2008. Namun, pengerjaan dan pengujian yang molor menyebabkan penyerahan rangkaian 407 baru dilakukan di Desember 2013, di mana rangkaian ini harus diuji lagi di prancis dan belgia untuk mendapatkan lisensi laik jalan dari kedua negara tersebut.

    ICE 3 yang digadang-gadang akan melayani rute London – Frankurt (Sebastian Kasten / Wikipedia)

    Namun, pasca terjadinya referendum keluarnya Inggris raya dari Persekutuan Eropa, atau yang kita kenal dengan British-Exit (Brexit) pada tahun 2016, menyebabkan beberapa perusahaan kereta cepat besar di Eropa, seperti SNCB (operator kereta cepat asal Belgia) menyangsikan bahwa DB mampu memulai perjalanan london-frankurt dalam waktu dekat. Dikutip dari laman Railway Gazzete, Manager for International Sales & Marketing SNCB, Paul Geyssens, mengatakan bahwa tidak akan ada kereta cepat Deutsche Bahn yang menuju Paris-Nord ataupun London, setidaknya dalam 5 tahun kedepan. Ini menandakan bahwa permasalahan dalam pengembangan rute ini akan semakin banyak dan pelik pasca brexit.

    Namun, “lampu hijau” pengembangan rute ini datang dari ketua otoritas terowongan channel, Jacques Gounon. Ia berharap, pengembangan rute London-Frankurt dapat terealisasi, setidaknya pada 2020.

    “Saya yakin itu (kereta rute London – Frankurt) akan terjadi, namun itu akan memakan waktu” ujarnya dikutip dari laman portal berita online London News.

    Hal ini sejalan dengan keseriusan DB dalam proyek ini, dengan akan dijalankan nya ICE dengan rute London-Amsterdam pada bulan Desember ini. Dengan dijalankan nya rute ini, akan sekaligus menjadi “batu loncatan” bagi DB untuk memperpanjang rute hingga Frankurt, dikarenakan sarana kereta cepat yang digunakan akan sama dengan yang akan digunakan untuk kereta cepat rute London-Frankurt.

    Semoga dengan upaya keras DB untuk membuka rute ini, akan disertai dengan tingginya okupansi dan respon positif dari pengguna kereta cepat eropa dalam menyambut rute baru ini.

    Cemplus Newsline for KAORI

    Tinggalkan komentar Anda

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.