Setelah tertunda cukup lama, akhirnya pembangunan jalur kereta cepat yang menghubungkan Thailand, Laos dan Tiongkok aresmi dimulai. Ini ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha di Provinsi sebelah Timur Laut Thailand, Nakhon Ratchasima.
Jalur ini akan membentang kurang lebih sejauh 873 kilometer dan pembangunannya dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama akan dibangun sejauh 250 kilometer yang akan menghubungkan Bangkok menuju Nakhon Ratchasima. Berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan setempat, pembangunan tahap pertama diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Diharapkan trase ini dapat dioperasikan pada 2021 mendatang.
Pembangunan jalur kereta cepat ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Thailand dengan Tiongkok. Proyek yang dimulai pada 2014 silam ini awalnya banyak mengalami penundaan akibat banyaknya perselisihan pada beberapa aspek seperti desain dan pendanaan.
Proyek ini merupakan salah satu proyek ambisius Pemerintahan Tiongkok dalam membangun infrastruktur yang bertujuan untuk mengembangkan “Jalur Sutra” yang akan menghubungkan kegiatan ekonomi Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Tengah lewat jalur darat, serta dengan negara Timur Tengah lewat jalur laut.
Thailand pun kini tengah mengembangkan seluruh aspek untuk menjadi pusat jaringan perdagangan, dan jalur inipun dapat menghubungkan beberapa negara tetangga seperti Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam dan juga beberapa negara lainnya menurut Prayuth dalam pidatonya.