Panduan Anime Musim Panas 2015

2

SHIMONETA TO IU GAINEN GA SONZAI SHINAI TAIKUTSU NA SEKAI

shimoneta

Pengisi suara: Shizuka Ishigami (Ayame Kajou), Yūsuke Kobayashi (Tanukichi Okuma), Miyu Matsuki (Anna Ninomiya), Saori Goto (Hyouka Fuwa), Satomi Arai (Otome Saotome), Kenta Miyake (Raiki Gouriki), Yui Horie (Kosuri Onigashira), Sumire Uesaka (Oboro Tsukimigusa), Yui Ogura (Binkan-chan)
Karya Asli: Novel ringan karangan Hirotaka Akagi
Sutradara: Youhei Suzuki ( Hentai Ouji to Warawanai Neko)
Penulis Skenario: Masahiro Yokotani (Free! Eternal Summer, Akuma no Riddle)
Series Composition: Masahiro Yokotani (Free! Eternal Summer, Akuma no Riddle)
Desain Karakter Asli: Eight Shimotsuki (novel ringan)
Desain Karakter: Masahiro Fujii (Sakurasō no Pet na Kanojo, Hayate no Gotoku!, Zero no Tsukaima)
Musik: Akiyuki Tateyama
Studio: J.C. Staff

Seri anime ini mengisahkan Jepang di masa depan, di mana tidak ada lagi muatan konten pornografi dan kata-kata kotor beredar luas. Hal ini karena negara tersebut menerapkan aturan moral ketat dan berhasil menjadi negara dengan tingkat moralitas terbaik sejak peraturan anti pornografi diterapkan.

Tanukichi Okuma yang mengikuti ujian masuk SMA Tokioka yang merupakan sekolah moral publik terbaik untuk dapat bertemu dengan Anna Ninomiya yang dia kagumi. Meski ia masuk ke sekolah yang konon dikenal sebagai sekolah dengan tingkat moral terbaik, ia bertemu dengan salah seorang murid anggota teroris yang hendak menyebarluaskan komedi berbau pornografi kepada publik, karena pengaturan moral ketat dirasa terlalu membosankan. Pada akhirnya, Tanukichi Okuma terpaksa menjadi salah satu bagian dari SOX yang merupakan kelompok teroris anti-moral publik akibat ancaman dari ketua SOX Ayame Kajou yang merupakan bagian dari OSIS SMA Tokioka yang memiliki julukan “The Blue in the Snow Field/Blue Snow”. Bersama dengan Ayame, Okuma terpaksa harus ikut menyebarkan paham anti-moralitas di dalam sekolah yang konon dianggap memiliki moral paling bersih.

Adaptasi dari novel ringan Shimoneta to Iu Gainen ga Sonzai Shinai Taikutsu na Sekai, anime ini menyajikan kisah humor yang mengandung unsur ecchi karena penggunaan dan beberapa skenario menggunakan bahasa dan tampilan vulgar. Pada episode pertamanya humor vulgar seperti Seitokai Yakuindomo sudah terlihat. Bagi anda yang mencari anime humor dan mengandung unsur ecchi, Shimoneta to Iu Gainen ga Sonzai Shinai Taikutsu na Sekai cocok bagi anda. Saya menganjurkan anda tidak memutar anime ini dimuka umum tanpa memakai headset/headphone karena beberapa desahan suara dapat membuat Anda dikira menonton video porno, menonton anime ini ditempat umum dapat membuat perhatian orang-orang di sekitar tertuju pada Anda atas tuduhan menonton film yang tidak santun.

JOUKAMACHI NO DANDELION

dandelion

Pengisi suara: Kana Hanazawa (Akane Sakurada), Ai Kayano (Aoi Sakurada), Kaori Ishihara (Kanade Sakurada), Ryōhei Kimura (Shū Sakurada), Ayumu Murase (Haruka Sakurada), Yui Ogura (Hikari Sakurada), Satsuki Yukino (Satsuki Sakurada), Dai Matsumoto (Sōichirō Sakurada), Saori Hayami (Karen Ayugase)
Karya Asli: Komik strip karya Ayumu Kasuga (ilustrator novel ringan Ore, Twintail ni Narimasu.)
Sutradara: Noriaki Akitaya (Bakuman., Persona 3 the Movie #1)
Series composition: Reiko Yoshida (Bakuman., Girls und Panzer, Hanayamata)
Desain karakter/chief animation director: Shinpei Kobayashi (episode animation director Inari Konkon, Daybreak Illusion)
Studio: Production IMS

Sembilan anak keluarga kerajaan Sakurada memiliki kekuatan super. Kehidupan sehari-hari mereka diawasi oleh lebih dari 2000 kamera di seluruh kota untuk menjaga keamanan mereka. Pengamatan kamera juga disiarkan kepada masyarakat sebagai hiburan dan sarana memilih raja selanjutnya. Anak perempuan ketiga keluarga Sakurada, Akane, adalah gadis pemalu yang tidak nyaman diperhatikan orang dan ditonton oleh kamera.

Seperti yang mudah ditebak dari premisnya, apapun yang dilakukan Akane untuk menghindari perhatian, tetap tidak bisa menghindarkannya dari perhatian orang, atau justru membuatnya semakin menarik perhatian. Bahkan solusi bagi masalah Akane sepertinya adalah dengan memenangkan pemilihan menjadi raja baru agar berwenang mencabut kamera-kamera yang tersebar di kota. Tidak ada yang istimewa dari anime ini, dan karena masih episode pertama, banyak eksposisi yang terasa canggung. Tapi bagi yang mencari komedi ringan, seri ini tampaknya bisa menjadi pilihan tontonan yang menghibur.

RED HAIRED SNOW WHITE

red haired snow white

Pengisi suara: Saori Hayami (Shirayuki), Ryōta Ōsaka (Zen Wistalia), Akira Ishida (Izana Wistalia), Kaori Nazuka (Kiki Seiran), Yūichirō Umehara (Mitsuhide Lowen), Jun Fukuyama (Raji Shenazard), Nobuhiko Okamoto (Obi), Toshiyuki Toyonaga (Mihaya), Yuko Sanpei (Ryuu), Katsuyuki Konishi (Sakaki)
Karya Asli: Manga karya Sorata Akizuki
Sutradara: Masahiro Andō (Hanasaku Iroha, CANAAN, Blast of Tempest)
Series composition: Deko Akao (Noragami, Mysterious Girlfriend X, Arakawa Under the Bridge)
Desain karakter/chief animation director: Kumiko Takahashi (Cardcaptor Sakura, Ouran High School Host Club)
Musik: Michiru Ōshima (BECK, Sora no Woto, Little Witch Academia)
Studio: BONES

Shirayuki adalah seorang gadis apoteker di kerajaan Tanbarun yang memiliki rambut berwarna merah yang langka. Keindahan rambutnya menarik perhatian Pangeran Raji yang ingin menjadikan Shirayuki sebagai selirnya. Tidak ingin dikekang dari jalan hidup yang dipilihnya untuk menyembuhkan orang, Shirayuki berupaya melarikan diri dan mendapat pertolongan dari Zen, pangeran negeri seberang yang kemudian mengajaknya untuk bernaung di kerajaannya.

Adaptasi dari komik shōjo yang bagus itu terasa menyegarkan di tengah ramainya anime-anime yang muatannya ditujukan bagi penonton lelaki. Nuansa kisah dongeng yang menawan sangat terasa dari cerita dan setting-nya, tapi tanpa terkesan cengeng. Penggambaran interaksi antar karakternya menarik dan enak untuk diikuti, dengan bumbu humor yang jenaka. Perkenalan Shirayuki dengan Zen ditampilkan dengan baik, di mana Shirayuki yang sedang kesulitan mempertahankan jalan hidup pilihannya, secara bertahap menerima Zen yang prinsipnya menghormati seseorang dalam memilih jalan hidupnya sendiri. Secara teknis adaptasi ini juga digarap dengan baik, menghadirkan animasi yang halus, gambaran detail yang apik, warna-warna cerah, dan ilustrasi musik yang anggun. Seri ini nampaknya patut menjadi salah satu tontonan yang dan pantas dan menyenangkan untuk disimak musim ini.

MONSTER MUSUME NO IRU NICHIJOU

monster musume

Pengisi suara: Sora Amamiya (Miia) Ari Ozawa (Papi) Natsuki Aikawa (Centorea Shianus) Mayuka Nomura (Suu) Sakura Nakamura (Rachnera Arachnera) Haruka Yamazaki (Meroune Lorelei) Junji Majima (Kimihito Kurusu)
Karya Asli: Komik karya Takemaru Inui
Sutradara: Tatsuya Yoshihara(Namiuchigiwa no Muromi-san, Yoru no Yatterman)
Series composition: Kazuyuki Fudeyasu(Gochuumon wa Usagi Desu ka?, Kämpfer, Ben-To)
Desain karakter/chief animation director: Ashunji kasaka Takaya Sunagawa
Studio: TOHO animation

Pemerintah telah lama menyembunyikan keberadan spesies demi-human dari masayarakat, dengan ditanda tanganinya perjanjian kerjasama pertukaran budaya antara manusia dengan demi-human, kehidupan dunia manusia masuk kedalam era baru. Kimihito Kurusu yang menjadi wali bagi seekor lamia pun mengalami keseharinnya berubah drastis.

Seperti anime harem umumnya, Monster Musume no Iru Nichijou menawarkan service yang sudah tidak asing lagi hanya saja di sajikan lebih berbulu atau lebih bersisik. Juga berfokus kepada permasalahan yang dihadapi para monster dalam kesehariannya serta pandangan masyarakat terhadap perbedaan, anime ini tidak hanya menyajikan hiburan mata belaka. Banyak aspek sosial yang dapat diamatai dalam anime ini seperti perlakuan diskriminasi terhadap demi-human. Menunjukan perbedaan serta menyatakan cinta tanpa melihat perbedaan dengan kepercayaan diri, inilah yang juga ditawarkan dalam Monster Musume no Iru Nichijou. Baik yang ingin menikmati secara santai atau serius, menikmati service  dari para monster atau mengamati permasalahan sosial para monster, apapun itu anime menawrkan sesuatu yang baru. Dan jika monster masih bukan pilihan yang dinikmati, di anime ini masih ada Ms. Smith yang mengenakan pantyhose selaku agen pemerintah yang dipernakan oleh Yuu Kobayashi.

AQUARION LOGOS

photo102846299483777484

Pengisi suara: Sakura Ayane (Tsukigane Maia), Nobunaga Shimazaki (Kaibuki Akira), Ozawa Ari (Uminagi Karan), Chisuga Haruka (Kiogami Kokone), Nakata Jouji (Kenzaki Sougon)
Karya Asli: Shoji Kawamori (Macross Frontier, Macross 7, Sousei no Aquarion, AKB0048)
Sutradara: Eiichi Sato (Basquash, Nobunaga The Fool, Slayers Next)
Penulis Skenario: Jun Kumagai (Persona 4, Galilei Donna, Psycho-Pass 2)
Musik: R.O.N (Garo : Honoo no Kokuin, Kuroko no Basket, Kurenai)
Studio: Satelight

Pada zaman dahulu kala, suara manusialah yang mendefinisikan sifat-sifat dari setiap hal yang ada, namun diciptakannya “tulisan” merubah semuanya, menciptakan “Logos World” antara suara mausia dan kebenaran. Ribuan tahun kemudian, kebudayaan manusia yang berkembang pesat menjadikan “Logos World” tidak mampu lagi mengontrol “tulisan” yang ada. Sekumpulan anak muda kemudian mendedikasikan diri mereka untuk melawan “tulisan” yang tidak terkendali dengan menggunakan “Creative Voice Power”, dan salah satunya adalah seorang pemuda misterius bernama Kaibuki Akira.

Episode pertama dibuka dengan perkenalan karakter-karakternya yang mayoritas tidak terlalu spesial. Kecuali Kaibuki Akira, sang protagonisnya yang cool dan calm, tetapi terus menerus berpose dan berkata bahwa dialah “sang penyelamat”, serta antagonisnya yang terlihat seperti penjahat dari seri tokusatsu tahun 80an. Sebagai seri ketiga dari Franchise Aquarion, Logos bisa dibilang merupakan Aquarion yang paling berbeda dibandingkan seri-seri Aquarion sebelumnya. Baik karakter, universe, maupun lore-nya kelihatannya tidak berkaitan langsung dengan seri-seri Aquarion sebelumnya. Dan Logos adalah seri Aquarion pertama yang diarahkan bukan oleh Shoji Kawamori sendiri. Meskipun begitu, seri ini tetap memiliki beberapa ciri khas Aquarion seperti desain mechanya, nama jurusnya, penggunaan gattai mecha sebagai simbolisme interaksi seksual, serta mecha fight dengan jurus-jurus yang aneh dan hiperbola. Jadi, apabila anda belum pernah menonton seri Aquarion atau anime besutan Shoji Kawamori sebelumnya, mungkin anda akan bingung, kaget, dan tertawa saat menonton Logos. Overall, episode pertama ini bisa dibilang cukup menarik, dan gaya directing Eiichi Sato yang ternyata tidak jauh berbeda dengan Kawamori membuat Logos tetap menjadi anime mecha + romance ala Kawamori yang nyentrik.

Panduan seri anime musim panas 2015 berlanjut ke halaman berikutnya

2 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses