Dellamarsto Bagus C (Indonesian Anime Times)

Oke, meja saya sangat berantakan sebenernya karena saya orangnya lumayan malas. Seperti di samping kanan ada banyak tumpukan kertas bekas tugas (sebenernya masih banyak di bawah meja). Seperti yang terlihat, saya penggemar Im@s yang sekaligus juga ngidol Love live (walau udah berkurang) sampai ada beberapa figurnya. Figur lain demennya sama Kancolle dan Miyauchi Renge Non Non Biyori. Di atas workdesk juga ada petite Lala sebagai penyemangat nugas (serius).

Dan saya seorang gamer (udah pasti) sampai banyak temen sering hijrah cuman sekedar numpang main game. Speaker udah subwoofer kenceng jadi mantab dah. Dan terakhir, yes saya pemain TCG Wixoss (walau baru mulai 2 bulan) sering banyak kartu berserakan di workdesk karena sering bingung ngatur deck. Mungkin akan ada kemungkinan nambah figur beberapa bulan ke depan.

Dody Kusumanto (Dirop Opsartek)

Tidak ada yang istimewa karena ruang kerja sebenarnya memang komputer di kantor jadi ya memang ruang di kantor. Sementara untuk di rumah sendiri, karena tidak punya kamar sendiri jadi biasanya membuka laptop di meja ruang tengah dekat TV.

Eri Gunawan Suriana (Indonesian Anime Times)

Kenapa pake TV!? Karena suka nonton di layar besar ? Kamar ini hanya untuk sementara saja karena sebentar lagi harus ganti rumah sebab sekarang masih kuliah di UK. Bisa dibilang setup ini cukup untuk mengklasifikasikan saya sebagai Hi-Tech Otaku. Ada speaker yg cukup kuat untuk menggangu tetangga. Ada PS3, PS TV dan PS Vita untuk menghiburkan diri setelah kerja. Dan pasti harus ada Sky TV untuk nonton TV di Brittania Raya yang kadang2 juga cukup menarik. Rak buku mungkin sudah mecapai level “積ん読 (Tsundoku)” [Membeli buku dan tidak membacanya].

Ada poster kemaniakan biasa yang setiap otaku wajib nempel di dinding kamar tidur. Dan ada juga digital piano untuk main lagu2 wibu yang terinspirasi oleh Theishter dan Animenz. Yang kesal sedikit adalah kenapa belum rakit gundam sama sekali. Mungkin karena malas dan selalu “procrastinate”, sampai sekarang pun belum dirakit gunplanya. Sedikit tentang sejarahku, setelah tamat SD, saya lanjut SMP dan SMA di Thailand karena saya setengah Indonesian dan Thai. Jujurlah kalau bahasanya agak kaku sedikit. I would say that this room is for a spoiled kid setup and I am quite guilty of having the pleasure of using such things.

Fasubkhanali (Cemplus Newsline)

IMG_20160527_093727

Di meja tersebut, saya telah membuat banyak kenangan dan kegiatan yang unik. Kenangan-kenangan indah seperti melihat akun mantan, gebetan atau pacar (tapi sekarang tidak punya). Sebelumnya, meja ini berbentuk meja ‘lesehan’. Namun kini meja tersebut telah dewasa dan menjadi meja ‘duduk’. Indahnya melihatmu semakin besar, nak.

Kegiatan yang unik juga sering saya lakukan di meja ini. Melihat nilai, mengerjakan tugas, termasuk menulis artikel di KAORI Nusantara. Di meja ini pula, saya belajar banyak hal. Dan meja ini (beserta isinya) merupakan ‘teman terbaik’ saya.

Halimun M. (GM Indonesian Anime Times)

Meja di mana saya biasanya bekerja dalam empat tahun ini, enaknya menghadap langsung ke jendela. Laptop saya sudah tua… Wallpapernya saat ini karakter-karakter cewek kesukaan saya… Buku-buku yang lagi jadi bahan rujukan stand by di meja, kebetulan The Anime Machine-nya Thomas Lamarre baru selesai dibaca. Sketsa Ultron di situ digambar oleh artis Caravan Studio di satu acara Toys Fair, sementara gambar sutradara Kinoshita dari Shirobako itu saya cetak sendiri untuk dibawa ke event-event. Saya berusaha menjaga agar minum air putih tujuh gelas sehari.

Di sebelah kursi tempat saya duduk adalah rak buku saya, yang makin lama isinya makin penuh. Selain komik-komik Jepang, ada juga komik Indonesia, beberapa komik AS, novel Haruhi lengkap sampai buku paling terakhir, novel Douglas Adams dan Terry Pratchett. Saya memang golongan kolot yang lebih suka membaca dan mengumpulkan buku cetak. Buku-buku teks lainnya ada di rak buku terpisah. Sebagian figma yang saya punya ikut menghias rak buku ini, termasuk Signum yang paling saya sukai dan Sakura Kinomoto yang paling baru. Figur-figur lainnya ada di lemari yang berbeda, bersama dengan mainan dari zaman SMP-SMA.

Di balik layar: Mengintip Meja Kerja Staf KAORI Nusantara berlanjut ke halaman berikutnya.

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses