Sebagai terminal induk terpadu, Terminal bus Pulogebang yang berada di Jakarta Timur memiliki permasalahan tersendiri, yakni masih buruknya intergrasi antar moda dan akses transportasi umum yang belum memadai. Untuk itu, kini Transjakarta operasikan rute Pulogebang – Stasiun Bekasi.
Mulai diujicoba sejak akhir Desember 2016, bus feeder ini beroperasi dengan rute Terminal Pulogebang – Jalan Sejajar Tol -Jalan Raya Bekasi – Jalan Sultan Agung – Jalan Sudirman – Stasiun Bekasi. Lalu berputar di Bundaran Bulan-bulan kembali ke Terminal Pulogebang melewati jalur semula.
Selama masa ujicoba, armada yang digunakan sebanyak tiga unit single bus. Karena masih berstatus ujicoba dan belum memiliki halte, bus ini menaikturunkan di pinggir jalan seperti halnya angkot. Sebelumnya Bekasi sendiri sudah memiliki rute bus Transjakarta yang dilayani di Summarecon, Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Selain itu, dengan dibukanya rute Pulogebang – Stasiun Bekasi diharapkan masyarakat dapat mudah menjangkau Terminal Pulogebang, mengingat nantinya seluruh layanan bus Antar Kota Antar Provinsi yang selama ini diberangkatkan dari Terminal Pulogadung akan dipindahkan ke Pulogebang. Saat ini sendiri Terminal Pulogebang sudah dilayani oleh rute Pulogadung – Pulogebang yang menggunakan armada bus sedang dari Kopaja (KAJ). Selain itu, rute koridor 11 yang selama ini hanya beroperasi hingga Kantor Walikota Jakarta Timur kini akhirnya mulai masuk hingga Terminal Pulogebang.
Terminal Pulogebang sendiri merupakan terminal terpadu tipe A yang operasionalnya berada dalam tanggung jawab Pemprov DKI. Berlokasi di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, terminal ini disebut-sebut sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara dan dibangun dengan dana sebesar 450 Miliar Rupiah.
KAORI Newsline