Demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas di Myanmar, Jepang bantu upgrade sektor perkeretaapaian Myanmar. Beberapa jalur KA rencananya akan ditingkatkan kualitasnya, salah satunya ialah jalur lingkar di Yangoon, bekas ibukota negara di kawasan Asia Tenggara itu.
Dengan total 46 km jalur lingkar yang harus diupgrade Myanmar Railway, sistem persinyalan dan rangkaian kereta untuk jalur ini akan dipasok oleh Jepang, dalam hal ini melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan akan rampung pada 2020. Dengan adanya peningkatan kualitas jalur ini, tentunya merupakan kabar baik bagi penglaju di Yangoon, jika proyek upgrade jalur ini telah selesai waktu tempuh di jalur lingkar Yanggon dapat dipangkas menjadi hanya kurang dari 2 jam. Saat ini dibutuhkan waktu 3 jam untuk perjalanan di jalur lingkar Yangoon.
Dengan dana pinjaman dari JICA sebesar 212 Juta US Dollar, Myanmar Railway akan mendapat kereta baru dari Jepang, yang akan digunakan untuk menggantikan armada lama yang masih digunakan yang juga berasal dari Jepang. Kereta lama yang masih digunakan sendiri merupakan KRD KiHa dari berbagai operator di Jepang yang memiliki pendingin udara dan berusia 30 tahun. Meskipun sudah berumur, namun KRD ini mampu beroperasi dengan baik.
Diharapkan dengan adanya kereta dan sistem persinyalan baru frekuensi perjalanan KA juga bisa ditingkankan. Saat ini jeda antar kereta di jalur lingkar 12 hingga 45 menit, ditargetkan pada saat upgrade jalur lingkar telah selesai pada 2020 jeda antar kereta bisa dipangkas menjadi antara 10 hingga 12 menit, atau setara dengan layanan KA lokal di Jepang.
Tak hanya jalur lingkar Yangoon, JICA juga membantu Myanmar Railway untuk mengupgrade jalur KA yang menghubungkan Yangoon dan Mandalay. Selain bekerjasama dengan Jepang, Pemerintah Myanmar juga berkerjasama dengan PT KAI untuk mendatangkan kereta bekas dari Indonesia.
(Baca juga: PT KAI siap kirimkan armada keretanya ke Myanmar)
Meskipun demikian tak semua pihak setuju dengan rencana pemerintah Myanmar untuk meningkatkan kapasitas perkerkeretaapiannya. Turis asing yang sering berkunjung ke Myanmar merasa keberatan dengan rencana tersebut. Selama ini turis asing sering menggunakan layanan KA di Myanmar karena keunikan dan keeksotisannya. Karena lewat moda transportasi KA di Myanmar mereka dapat merasakan pengalaman unik saat melihat kawasan kota yang masih relatif sepi dan kurang dijamah kemajuan zaman. Selain itu, ada atmosfer budaya yang berbeda saat menggunakan KA di Myanmar jika dibandingkan dengan perkeretaapian di negara maju yang sudah sedemikian modern.
KAORI Newsline