India, sebagai salah satu negara terbesar di Asia tampaknya sedang ‘on fire’ dalam bidang perkeretaapian. Bagaimana tidak, setelah sebelumnya memesan sebanyak 1000 unit lokomotif kepada perusahaan manufaktur sarana perkeretaapiaan di Amerika, General Electric (GE) Transportation, kini negara terbesar di Asia Selatan tersebut telah memulai untuk mengikuti jejak negara-negara maju di dunia untuk segera mengoperasikan layanan kereta api (KA) cepat!

Baca Juga: Inilah Wujud Lokomotif “GE Evolution Series” Perdana Pesanan Indian Railways

Dilansir dari Railway GazetteIndia akan segera melakukan pembangunan jalur KA cepat sepanjang 508 km yang menghubungkan kota Mumbai dengan Ahmedabad pada 2018 mendatang. Acara peletakan batu pertama untuk proyek ini nantinya akan dilakukan bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe ke India pada tahun 2017 ini.

Jalur kereta cepat tersebut akan menggunakan lebar rel standar (Standard Gauge) 1435 mm. Jalur tersebut nantinya akan dibuat layang (elevated) dan terdapat bagian yang dibuat di bawah tanah (underground) sepanjang 21 km, serta akan melewati terowongan bawah laut sepanjang 7 km. Sebanyak 11 stasiun perhentian akan dibangun di sepanjang jalur tersebut dengan detil 4 stasiun terletak di negara bagian Maharashtra dan 7 stasiun terletak di negara bagian Gujurat. Survei geologis telah diadakan sejak Februari 2017, menyusul penandatanganan kesepakatan antara pemerintah India dan perusahaan yang nantinya akan menjadi operator kereta cepat India, National High Speed Rail Corporation (NHSRC) dengan Agensi Kerja Sama International Jepang (JICA). Pembangunan jalur kereta cepat ini diharapkan selesai pada tahun 2023 mendatang.

India pesan seri E5
Shinkansen seri H5, varian dari E5 milik JR Hokkaido (Toshinori Baba / Wikipedia)

Mengenai armada kereta cepatnya, India tentunya tidak ingin gegabah dalam menentukannya. Setelah melewati perumusan dan pertimbangan yang cukup panjang, akhirnya India memutuskan untuk menggunakan produk kereta rel listrik (KRL) kecepatan tinggi buatan Kawasaki Heavy Industries (KHI) dan Hitachi sebagai armada KA cepat perdananya, dengan basis model produksi dari  Shinkansen seri E5 yang digunakan East Japan Railway Company (JR East).

Menurut laporan dari Kementerian Perkeretaapian India, sebanyak 25 rangkaian “kembaran” Shinkansen seri E5 dengan formasi 10 kereta per rangkaiannya akan dipesan dengan total biaya sebesar 50 milyar Rupee. Nantinya, seri E5 versi India ini akan dibuat dengan penyesuaian spesifikasi untuk lingkungan dan iklim di India.

Dengan kecepatan operasional maksimal yang serupa dengan seri E5, perjalanan dari Mumbai ke Ahmedabad akan ditempuh dalam waktu 2 jam 7 menit untuk layanan cepat (rapid) dan 2 jam 58 menit untuk layanan lokal. Perbedaan layanan rapid dengan lokal adalah jumlah stasiun pemberhentiannya. Layanan rapid hanya berhenti di dua stasiun yaitu Stasiun Surat dan Vadodara, sedangkan layanan lokal adalah layanan KA cepat yang berhenti di tiap stasiun persinggahan. India berencana untuk mengoperasikan sebanyak 35 jadwal perjalanan KA cepat per harinya untuk dua arah.

Dari total biaya proyek kereta cepat yang diperkirakan bernilai 1 trilyun Rupee ini, sebanyak 81% akan didanai oleh JICA melalui pinjaman bertenor 50 tahun dengan bunga rendah, sementara pendanaan dari pihak lokal akan disalurkan melalui NHSRC yang kepemilikannya dimiliki oleh operator KA nasional India, Indian Railways (IR) sebanyak 50% dan pemerintahan daerah dua negara bagian yang masing-masing berkontribusi sebanyak 25%.

IR sendiri telah menggelontorkan dana sebanyak 20 milyar Rupee untuk tahapan pekerjaan awal, dan pada awal tahun ini pemerintah pusat India telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah Gujarat untuk mengucurkan dana sebesar 770 juta Rupee guna menyokong proyek ini.

Jadi, apa kabar kereta cepat Indonesia?

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.