Selamat datang di KAORI Yuwana 2019! Setelah absen selama dua tahun, KAORI akhirnya kembali menghadirkan daftar anime terbaik tahunan versi staf KAORI Nusantara. Dalam edisi ini, kami akan memandu Anda untuk menjelajah anime-anime pilihan dari tahun 2018.

Kali ini ada hal-hal yang berbeda dari daftar anime terbaik di tahun-tahun sebelumnya. Pertama, adalah nama barunya, yaitu KAORI Yuwana, yang diambil dari kata bahasa Indonesia yang berarti “muda,” sebagaimana kata bahasa Jepang “seishun” (青春), sementara dalam bahasa Jawa berarti “selamat.” Selain itu, bisa juga diartikan sebagai “yuuwa,” (融和) atau kedamaian dalam persatuan.

Kedua, daftar kali ini tidak mengumpulkan voting dari staf KAORI menjadi satu daftar peringkat anime terbaik. Tetapi tim Litbang Kartun KAORI telah bersama-sama menentukan sejumlah kategori, dan kemudian staf KAORI dari divisi Newsline, divisi The Indonesian Anime Times (situs KAORI berbahasa Inggris), dan divisi Media Sosial dapat memilih satu judul anime terbaik untuk tiap kategori dari anime yang selesai tayang antara 1 Januari 2018 sampai 31 Desember 2018. Kategori-kategori yang telah ditentukan tersebut adalah: Anime Paling Kocak, Anime Paling Dramatis, Anime Paling Hot-Blooded, Anime Paling Moe, Anime Paling Santai, Anime Paling Edukatif, Anime Guilty Pleasure, Anime Kuda Hitam/Underdog, dan Anime Paling Booming. Melalui kategori-kategori ini, kami harap kami dapat menghadirkan kepada Anda potret keragaman anime yang tayang di tahun 2018, dengan menjabarkan berbagai cara seri-seri anime tersebut memberikan kesan dari menontonnya. Selain itu, para staf juga dapat memilih Momen Epik, Momen Sedih, Momen Paling Gak Ngotak, dan Lagu Terfavorit dari anime-anime yang tayang di tahun 2018.

Dengan perubahan-perubahan ini, kami sadar bahwa masih ada kekurangan-kekurangan dalam proses transisi kepada format baru. Karena itu, selain berbagi pendapat Anda mengenai judul-judul anime yang kami pilih kali ini, Anda juga dapat memberikan kritik dan saran dalam komentar untuk perbaikan KAORI Yuwana ke depannya.

Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah anime-anime tahun 2018 pilihan staf KAORI Nusantara!

  • Halaman ini: Anime Paling Kocak dan Anime Paling Dramatis
  • Halaman 2: Anime Paling Hot-Blooded, Anime Paling Moe, dan Anime Paling Santai
  • Halaman 3: Anime Paling Edukatif, Anime Guilty Pleasure, Anime Kuda Hitam/Underdog, dan Anime Paling Booming
  • Halaman 4: Momen Epik, Momen Sedih, Momen Gak Ngotak, dan Lagu Terfavorit

Anime Paling Kocak

Anime-anime komedi yang menghibur dan mengocok perut hingga tertawa terbahak-bahak.

Chio-chan no Tsuugakuro

© 2018 Naohitaka Kawasaki / KADOKAWA / Chio’s Production Committee

Naufalbepe (KAORI Newsline)

Sederhana sih. Kita semua selalu mengidamkan di dalam kehidupan sehari-hari kita yang monoton, tiba-tiba berubah menjadi sebuah “petualangan” yang mengasyikkan. Chio-chan no Tsuugakuro membuat sebuah premis yang sangat sederhana, yaitu “berangkat ke sekolah” menjadi sebuah anime sitkom yang sangat kocak. Kita tidak pernah mengira kita berangkat ke sekolah dengan menelusuri atap layaknya seorang assassin dari Assassin’s Creed. Atau keluar dari WC umum dengan cara seperti Snake dari Metal Gear Solid. Anime ini memanfaatkan sebuah situasi keseharian yang mononton menjadi penuh kekocakan yang tidak kita antisipasi.

Asobi Asobase

© Rin Suzukawa,HAKUSENSHA,ASOBIASOBASE PARTNERS

R Ikhsan (KAORI Newsline)

Awalnya saya kira anime ini hanya akan menghadirkan masa-masa bermain anak-anak pada zamannya. Namun, hal itu melebihi ekspetasi saya. Alur cerita yang dibawa membuat saya ingin kembali ke masa sekolah penuh dengan kepolosan dan kebodohan dalam hal bercanda, namun dengan sisi yang lebih “dark.” Saya mengangap mereka lebih gila daripada anak-anak seumuran mereka. Dalam anime ini penuh dengan tendensi bercanda yang berbahaya kalau diterapkan di dunia nyata. Jadi buat kamu yang nonton anime ini, tolong jangan praktekan dengan orang sekitar Anda.

Garupa Pico Bang Dream

Karim Ibrahim (KAORI Newsline)

Saya baru menyukai Bang Dream! Di pertengahan tahun 2018 dan juga aktif memainkan mobagenya. Garupa Pico juga pengisi jeda hingga season keduanya tayang. Walaupun durasinya sebentar dan dengan animasi versi chibi dari dari karakternya, saya suka bagaimana joke-nya pas dengan berbagai persona terutama pada masing-masing band.

Last Period ~Owarinaki Rasen no Monogatari~

©Happy Elements K.K/Last Period Animation Project

Halimun Muhammad (The Indonesian Anime Times)

Diadaptasi dari gim ponsel buatan Happy Elements, anime ini ternyata menggunakan mekanisme-mekanisme gim sebagai bahan leluconnya. Dan yang cukup menjadi perhatian utama tentu saja adalah sistem gacha untuk mendapatkan anggota party baru. Biarpun saya sendiri tidak memainkan gim seperti ini, tapi saya tetap bisa ketawa dengan cara anime ini menggambarkan suka-duka nge-gacha. Dengan kemasan komedik, karakter-karakter di anime ini justru bisa menggambarkan “spiral tanpa akhir” (sebagaimana judulnya) dari kecanduan gacha dengan terasa begitu mengena.

Hinamatsuri

© 2018 Masao Otake • Published by KADOKAWA / Hinamatsuri Production Committee

Bramantyo Wibisono (Media Sosial)

Jujur saja, Hinamatsuri adalah salah satu anime yang bisa membuat saya ngakak kenceng setiap kali nonton episodenya. Keluguan Hina dan kekuatan anehnya itu benar-benar klop. Kalo tontonan saya dalam seminggu sudah menumpuk (karena tidak nonton sudah lebih dari satu minggu, sementara tontonan anime musiman yang saya ikuti terbilang banyak), saya selalu menaruh Hinamatsuri di paling awal. Biar bisa ketawa-ketawa dulu sebelum nonton yang berat-berat.

Baca juga: Spring 2018 Anime: Hinamatsuri

Anime Paling Dramatis

Anime-anime yang banyak menggugah perasaan dan mengaduk-aduk emosi.

Violet Evergarden

©Kana Akatsuki/Kyoto Animation/Violet Evergarden Production Committee

Karim Ibrahim (KAORI Newsline)

Sempat dibikin ngantuk di dua episode awal, saya paling suka dengan presentasi bagaimana perkembangan karakternya ketika membawa perubahan yang berarti pada orang yang ditolongnya. Selain itu saya juga suka grafik dan soundtrack-nya yang memukau, apalagi dengan lagu pembukanya yang berjudul Sincerely.

Rezky Amelia (Media Sosial)

Di setiap episodenya ada saja momen yang membuat mata berkaca-kaca, senang, atau mendapat pencerahan. Pokoknya Violet Evergarden itu anime paling dramatis dan saya suka.

Baca juga: Winter 2018 Anime: Violet Evergarden

Sora Yori mo Tooi Basho

©YORIMOI PARTNERS

Tanto Dhaneswara (KAORI Newsline)

Anime ini menghadirkan kisah para remaja yang mencoba berpetualang ke Antarktika. Ceritanya memang tidak langsung membawa kita beranjak ke Kutub Selatan. Secara perlahan, anime ini membangun kisah dramanya melalui karakter Kimari yang ingin menikmati masa mudanya dan Shirase yang ingin mencari keberadaan ibunya yang hilang dalam sebuah ekspedisi di sana. Setelah kita bertemu dengan Hinata dan Yuzuki yang memiliki masalahnya sendiri-sendiri, barulah anime ini menggulirkan kisahnya tentang drama persahabatan para remaja dan kemantapan hati mereka untuk bersama-sama pergi ke Antarktika dengan berbagai tantangan yang ada. Semua itu ditunjang dengan gaya penyutradaraan, animasi, serta scoring dan insert song yang berhasil membuat kisah drama pencarian jati diri remaja yang begitu ciamik dan terasa natural.

Baca juga: Winter 2018 Anime: Sora yori mo Tooi Basho

Ramen Daisuki Koizumi-san

© Narumi Naru Chikushobō/ ‘Rāmen Daisuki Koizumi-san’ Production Committee

Naufalbepe (KAORI Newsline)

Kisah antara Koizumi dengan ramen menurut saya cukup dramatis. Setiap episode selalu menayangkan keintiman antara ramen dengan Koizumi. Entah itu di jarak dekat maupun ketika Koizumi wajib jalan jauh dengan kereta demi cintanya pada ramen.
“Kenapa mendaki gunung? Karena ada gunung di sana” – George Mallory.
“Kenapa mendaki gunung? Karena ada ramen di sana” – Koizumi.

Baca juga: Winter 2018 Anime: Ramen Daisuki Koizumi-san

Tada-kun wa Koi wo Shinai

©TADAKOI PARTNERS

R Ikhsan (KAORI Newsline)

Sebetulnya anime ini masih tergolong romcom dari episode pertama sampai keenam. namun hal itu berubah ketika Alex-kun mulai menyampaikan unek-unek dia ke Teresa. Di isitu mulai terasa ada proses tarik-ulur antara Tada dan Teresa yang pada saat itu sudah pada posisi saling nyaman satu sama lain. Apalagi ketika Charles datang dari Luxembourg untuk melihat keadaan Teresa yang berada di Jepang. Untuk yang menyukai cerita percintaan antar beda kasta, ini salah satu judul terbaik di tahun 2018.

Baca juga: Spring 2018 Anime: Tada-kun wa Koi wo Shinai

DARLING in the FRANXX

Episode kelima yang diarahkan Noriko Takao ©DARLING in the FRANXX Production Committee

Halimun Muhammad (The Indonesian Anime Times)

Tidak dapat dipungkiri bahwa DARLING in the FRANXX adalah anime yang sarat dengan konflik antar pribadi yang mengaduk-aduk emosi tokoh-tokoh remajanya. Tapi satu hal yang juga patut diperhatikan adalah sebagai anime yang berada dalam garis keturunan (lineage) Evangelion, ada bingkai teknologis pada drama tersebut. Keberadaan mecha dalam anime ini merepresentasikan bagaimana hubungan interpersonal, hubungan dengan masyarakat, dan hubungan dengan dunia telah menjadi tidak terpisahkan dari perantaraan (mediasi) teknologi, sehingga memungkinkan penonton untuk memikirkan pengaruh perantaraan teknologi tersebut yang memudarkan batasan antara hubungan-hubungan pribadi dan publik.

Baca juga: DARLING in the FRANXX dan Pilot Robot Baper 

Citrus

©Ichijinsha/Passione/Infinite

Bramantyo Wibisono (KAORI Newsline)

Kekurangan anime yang diadaptasi dari manga, apalagi yang ber-genre romance, adalah spoiler atau bocoran cerita yang bertebaran di mana-mana. Tapi walaupun saya sudah banyak melihat spoiler komik Citrus di mana-mana, saya tetap mendapatkan feel drama yang kuat setiap menonton episode-episodenya. Padahal saya sendiri juga tidak membaca manganya. Konflik yuri dalam keluarga ini memang membuat jantungku dokidoki.

Baca juga: Winter 2018 Anime: Citrus

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.