Anime Paling Hot-Blooded
Anime-anime yang menggambarkan perjuangan dan menimbulkan rasa semangat yang berapi-api.
Zombieland Saga

Naufalbepe (KAORI Newsline)
Anime ini menurut saya adalah salah satu clickbait terbesar dalam dunia anime. Saya kira dengan judul Zombieland Saga, ceritanya adalah sebuah action horror atau dark fantasy. Ternyata, anime ini adalah anime IDOL. Zombieland Saga adalah cerita zombie di kota Saga yang ingin lebih hidup walaupun mereka sudah mati. Perjuangan mereka untuk hidup walau mereka sudah mati patut diacungi jempol dan membuat saya tumakninah untuk menunggu tayang di setiap minggunya.
Baca juga: Ulasan Anime Zombieland Saga
Hataraku Saibou!

R Ikhsan (KAORI Newsline)
Bayangkan ketika kamu sangat penasaran kepada sesuatu dan kamu menemukannya dengan cara yang paling mudah didapatkan oleh kita. Inilah yang saya temukan di anime ini. Semua hal yang menurut saya susah diolah dengan nalar pada saat sekolah dulu, ternyata gampang dicerna di anime ini. Dan rasa penasaran nya yang membuat saya selalu bersemangat ketika anime ini hadir pada setiap minggunya. Bahkan saya rela mengunduh versi raw-nya hanya untuk memahami suatu hal yang dulu susah sekali saya cerna ketika sekolah dulu.
Baca juga: Summer 2018 Anime: Hataraku Saibou!
Full Metal Panic! Invisible Victory
Karim Ibrahim (KAORI Newsline)
Walaupun saya sudah agak lupa tentang plot dari semenjak saya mengikuti seri The Second Raid, ternyata anime ini menawarkan plot dan action yang baik. Saya tidak menyangka markas Mithril diduduki oleh Amalagam selain petingginya ada yang berkhianat.
My Hero Academia Season 3

Halimun Muhammad (The Indonesian Anime Times)
Para calon pahlawan dari sekolah UA terus menghadapi situasi-situasi dan tantangan-tantangan berat, dan mereka terus tumbuh dan berkembang untuk menghadapi semua itu. Memasuki cerita ujian untuk memperoleh izin profesional, teknik-teknik baru yang dilatih dan peralatan-peralatan baru yang diperoleh para murid UA kembali mengingatkan penonton bahwa tokoh-tokoh ini, dan bukan hanya Deku, terus berproses untuk menjadi pahlawan, menunjukkan bahwa mereka belajar dari kekurangan-kekurangan mereka dan beradaptasi dari apa yang mereka pelajari menjadi diri yang baru dan lebih baik. Melihat tokoh-tokoh ini mengerahkan kemampuan, akal, dan peralatan yang mereka miliki untuk mengatasi tantangan-tantangan baru yang lebih sulit juga memberi semangat ketika menontonnya. Heroaca memang bisa dibilang sebagai salah satu seri terbaik di genrenya.
Baca juga: Spring 2018 Anime: My Hero Academia season 3
Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai

Bramantyo Wibisono (Media Sosial)
Ini benar-benar serial paling on fire di tahun 2018. Selain karena hype dan tren, tidak diragukan lagi jalan cerita anime ini memang sangat menarik. Tiap menonton rasanya seperti cepat sekali selesai, dan setiap sudah selesai ingin segara menonton kelanjutannya. Padahal anime ini dalam satu musim telah mengadaptasi lima volume novelnya. Bisa dibilang cukup berani. Tapi staf di CloverWorks tetap bisa mengemasnya dengan cerdas. Penonton pun puas.
Baca juga: Ulasan Anime Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai
Jojo’s Bizarre Adventure: Vento Aureo

Rezky Amelia (Media Sosial)
Plot dan desain karakter yang anti mainstream membuat saya semangat menonton. Yang paling membuat merasa semangat itu pertarungannya: stylish dengan kekuatan yang juga kreatif, dan terasa sangat manly juga.
Baca juga: Fall 2018 Anime: Jojo’s Bizarre Adventure: Golden Wind
Anime Paling Moe
Anime-anime yang manis dan hangat.
Ryuuou no Oshigoto!

Tanto Dhaneswara (KAORI Newsline)
Kalau boleh jujur, alasan saya mencoba menjajal anime yang satu ini karena karakter utamanya, Ai Hinatsuru, yang memang loli dan imut. Begitupun dengan sosok rival dan teman-teman segurunya yang juga tidak kalah moe. Yang menarik, anime ini juga tidak hanya menyajikan kisah romcom khas loli saja. Ada juga adegan tanding shogi (catur Jepang) yang seru (dan saking serunya dapat dinikmat oleh mereka yang masih awam dengan shogi, seperti saya).
Baca juga: Winter 2018 Anime: Ryuuou no Oshigoto!
Mitsuboshi Colors

R Ikhsan (KAORI Newsline)
Mereka MOE karena mereka lucu dan polos serta masih anak-anak TK.
Baca juga: Winter 2018 Anime: Mitsuboshi Colors
Sora to Umi no Aida

Karim Ibrahim (KAORI Newsline)
Desain karakter adalah poin penting bagi saya dalam menentukan ukuran moe, apalagi dengan nuansa yang vivid ala idol. Haru Soramachi dan Namino Murakami adalah waifu second-tier versi saya.
Baca juga: Fall 2018 Anime: Sora to Umi no Aida
Cardcaptor Sakura Clear Card

Halimun Muhammad (The Indonesian Anime Times)
Thomas Lamarre (2013) menerangkan moe sebagai “cara untuk hidup dalam dunia yang hangat dan cara untuk mewujudkan dunia yang hangat (a way of being in a warm world and a way of bringing a warm world into being),” dan saya tetap merasa ini salah satu cara terbaik untuk menerangkan moe. Sebagai anime gadis penyihir (mahou shoujo), kekuatan dari Cardcaptor Sakura adalah ia merupakan cerita tentang hubungan-hubungan persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin di sekitar gadis tokoh utamanya dengan kelembutan dan kasih sayang. Dan anime terbaru ini meneruskan ruh tersebut, dengan berbagai kegiatan sederhana seperti memasak, piknik, atau yang mempererat hubungan di antara tokoh-tokohnya. Tokoh yang memang awalnya hanya muncul di anime seperti Meiling pun tidak dilupakan dan terus menjadi bagian yang berharga dari kehidupan Sakura di anime yang baru ini. Gaya anime baru ini yang lebih menonjolkan ciri gaya shoujo mungkin agak sulit diterima oleh beberapa pihak yang sudah terbiasa dengan gaya anime yang lama. Tetapi warna-warna yang cerah dan hangat yang digunakan sangat sesuai untuk membangun nuansa yang lembut.
Baca juga: Winter 2018 Anime: Cardcaptor Sakura Clear Card
Shoujo☆Kageki Revue Starlight

Dany Muhammad (The Indonesian Anime Times)
Jika Galbraith (2014) mendefinisikan moe sebagai afeksi emosional yang dimiliki para fans, maka sebenarnya definisi moe bisa sangat luas. Moe tidak hanya berbicara tentang gaya gambar atau desain karakter yang imut, tapi juga sisi-sisi lain yang membuat suatu objek fiksi menjadi menarik bagi para pemirsanya. Dari ketika anime Shoujo☆Kageki Revue Starlight tayang, perhatian saya justru tertuju pada seorang karakter yang mungkin tidak akan dianggap imut: Jerapah. Jerapah ini, di mata saya, merupakan representasi dari anime ini sendiri: gamblang tapi misterius, terlihat namun susah terbaca, temeh tapi tinggi berisi. Mengamati aksi Jerapah di anime ini ibarat membaca sebuah cerita misteri yang berhenti tepat sebelum adegan analisis dilakukan. Gerak-geriknya, kata-katanya, dan suasananya akan terus terbawa tidur, sebagai sebuah gagasan yang terus menghantui pembacanya hingga alam mimpi. Pembaca mungkin akan menganggap sifat cheerful Karen, misteriusnya senyum Banana, atau hubungan antara Maya dan Claudine jauh lebih moe. Namun dimata saya, karakter Jerapah adalah sehakikinya moe bagi para penggemar cerita misteri yang dipenuhi simbolisme abstrak ala Starlight, Bakemonogatari, ataupun Utena. Akhir kata, terima kasih sudah menjadi Jerapah bagi artikel ini.
Slow Start
Bramantyo Wibisono (Media Sosial)
Dari desain karakternya saja sudah jelas. Apalagi serial ini juga salah satu judul dari Manga Time Kirara. Tapi ada banyak anime dari majalah komik Kirara yang dijadikan anime di tahun 2018, dan yang paling moe menurut saya untuk tahun ini ya Slow Start. Selain moe karena desainnya, animasi dan gestur-gestur karakter di anime ini juga halus banget, membuatnya tambah moe.
Koi wa Ameagari no you ni

Rezky Amelia (Media Sosial)
Setiap tingkah anak SMA yang jatuh cinta pada manajer ini benar benar kawaii. Si manajer juga sangat polos, jadi dobel moe-nya. Moe tidak harus cewek kan?
Baca juga: Winter 2018 Anime: Koi wa Ameagari no you ni
Anime Paling Santai
Anime-anime ringan yang membuat merasa rileks.
YurucampΔ

Tanto Dhaneswara (KAORI Newsline)
Lagi stres dan banyak pikiran? Anime YurucampΔ patut Anda jajal. Anime ini memadukan resep cerita iyashikei (healing) khas majalah komik Manga Time Kirara yang begitu menenangkan dengan kisah seputar kegiatan kemah santainya Nadeshiko dkk. Selain ceritanya, satu hal penting yang membuat anime ini bisa membuat Anda begitu santai adalah musik latar bernuansa akustik yang benar-benar… syahdu.
Baca juga: Winter 2018 Anime: Yurucamp
Amanchu

Naufalbepe (KAORI Newsline)
Anime tentang seorang Futaba Ooki di tempat baru yang ingin mengalami hal yang baru. Karena takdir, pengalaman baru yang akan dialami oleh heroine satu ini adalah scuba diving! Anime diving satu ini dapat saya katakan sebagai iyashikei karena memang tempo di dalamnya sangat santai. Tidak ada kekerasan atau komedi yang kasar di dalamnya. Yang ada hanyalah seorang heroine di tempat baru yang ingin merasakan sensasi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Mitsuboshi Colors
R Ikhsan (KAORI Newsline)
Tidak usah banyak berpikir kalau nonton anime ini. Toh yang kita lihat hanya kegiatan anak-anak kecil dengan imajinasinya yang liar. Sepanjang seri ini tidak ada satupun yang membuat saya kecewa dari anime ini. Sangat natural dan apa adanya dari perjalanan trio cilik yang gemar bermain.
Tada-kun wa Koi wo Shinai
Karim Ibrahim (KAORI Newsline)
Bergenre slice-of-life atau kehidupan sehari-hari dengan percintaan remaja, Tada-kun wa Koi wo Shinai adalah anime pelepas penat saat saya pada masa tugas akhir kuliah.
Yama no Susume Third Season

Halimun Muhammad (The Indonesian Anime Times)
Penantian selama tiga setengah tahun berakhir juga di tahun 2018 ketika Yama no Susume kembali dengan season 3. Sebenarnya berbeda dari season sebelumnya, fokus cerita kali ini lebih kepada persahabatan Aoi dan Hinata, dan juga dengan teman-teman lainnya, dibandingkan dengan pendakian gunung. Tetapi pada akhirnya, tetap saja gununglah yang menghubungkan mereka dan menjaga mereka tetap bersama. Durasi 15 menit dimanfaatkan dengan baik untuk membawakan kisah sederhana tentang persahabatan yang penuh arti dengan pemandangan yang menyejukkan dan diiringi musik yang menenangkan. Bagi yang menyukai YurucampΔ mungkin juga bisa menonton anime ini.
Baca juga: Summer 2018 Anime: Yama no Susume Third Season
Slow Start
Bramantyo Wibisono (Media Sosial)
Lagi-lagi Slow Start. Selain menjadi anime paling moe, saya juga memilih serial ini sebagai anime paling santai di tahun 2018. Dari judulnya saja sudah bisa ditebak mengapa saya memilihnya. Tapi memang benar. Setelah ditonton, Slow Start benar-benar slow. Kata “slow” dalam judulnya ini mencerminkan bahwa si karakter utama menjalankan permulaan masa SMA-nya dengan selow. Bahkan cerita slice-of-life sepanjang animenya tayang hingga tamat juga diperlihatkan dengan sangat selow. Karena ku selow. Sangat selow.
Emiya-san Chi no Kyou no Gohan

Rezky Amelia (Media Sosial)
Anime masak-memasak yang begitu santai dan menyejukkan di setiap episodenya. Bayangkan dari perang tiba-tiba berubah jadi masakan. Menonton anime ini juga membuat saya merasa ingin mencoba memasak dengan resep yang ditayangkan di sana.
Baca juga: Winter 2018 Anime: Emiya-san Chi no Kyou no Gohan