Pengantar

Setelah diadakan pertama kalinya di bulan Juni 2021, Klub Baca Manga KAORI diadakan kembali di bulan Juli. Kegiatan Klub Baca Maanga KAORI ini diadakan untuk menambah ragam bacaan manga, dengan memberi kesempatan untuk mencoba membaca seri-seri di luar majalah atau kelompok demografi yang biasanya dibaca.

Kegiatan ini dilakukan dengan format sederhana, yaitu setiap bulan dipilih satu majalah manga sebagai sumber bacaan, dan peserta cukup membaca setidaknya satu judul manga yang pernah dimuat di majalah tersebut (disarankan memang manga yang tidak sedang dibaca atau belum pernah dibaca sebelumnya). Pilihan majalahnya setiap bulan akan diselang-seling antara majalah shoujo/josei dan majalah shounen/seinen. Kemudian di hari Minggu terakhir setiap bulan akan diadakan obrolan di Discord KAORI Nusantara untuk membahas komik-komik yang telah dibaca di bulan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya terbuka bagi staf KAORI, tapi juga bagi #Kaoreaders yang berminat.

Edisi Juli 2021: Weekly Manga Times

klub baca manga kaori

Majalah yang dipilih untuk sumber bacaan di bulan Juli adalah Weekly Manga Times (Shuukan Manga Times) terbitan Houbunsha. Terbit sejak 1956, majalah yang namanya bisa disingkat juga sebagai Shuman ini diklaim sebagai majalah komik Jepang pertama yang terbit secara mingguan. Sebagaimana digambarkan dalam komik Madoromi Barmaid yang dimuat di majalah ini, demografi pembaca majalah ini adalah lelaki dewasa, dan cenderung kepada usua paruh baya. Selain memuat konten-konten yang tidak sesuai untuk pembaca di bawah umur, majalah ini dulu juga memuat banyak komik strip empat panel (yonkoma), sebelum kemudian dibuat majalah khusus untuk komik-komik yonkoma yang bernama Manga Time. Meski majalah ini mungkin kurang begitu terkenal, salah satu komik dari majalah ini yang telah terbit di Indonesia adalah A Chef of Nobunaga.

Dalam obrolan yang telah dilakukan pada tanggal 25 Juli, ada tiga komik Weekly Manga Times yang dibahas: Madoromi Barmaid karya Pao Hayakawa (2017-sekarang), Slow Starter karya Chihiro Harumi (2016), dan Shachiku to Shoujo no 1800 Hi karya Hiroshi Itaba (2017-2020). Berikut adalah rangkuman isi komik-komik tersebut beserta beberapa komentar menarik dari peserta diskusi.

Madoromi Barmaid (Sleepy Barmaid)

klub baca manga kaori
©Pao Hayakawa/Houbunsha

Komik ini menggambarkan seorang perempuan bernama Yuki yang mengoperasikan bar keliling di malam hari, berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan melayani berbagai pelanggan yang berbeda-beda.

Editor The Indonesian Anime Times, Halimun, berkomentar meski ada ilmu tentang peracikan minuman yang disajikan dalam komik ini, yang lebih menarik perhatian adalah nuansanya yang berasa seperti narasi iyashikei. Meminjam deskripsi dari esai Paul Roquet (2009), bar kelilingnya Yuki berasa menjadi tempat yang aman dan menenangkan, sehingga pelanggan yang sedang merasakan gundah gulana merasa lebih lega dan suasana hatinya lebih cerah setelah minum di sana. Suasana menenangkan itu ikut dibangun dengan penggambaran sensoris bukan hanya dari bagaimana minuman-minuman yang diracik terasa ketika diminum, tapi juga ketika minuman itu diracik, bagaimana bahan-bahannya bercampur dan bagaimana gerak-gerik Yuki selagi meracik. Yuki sendiri bisa dibilang karakter yang iyasareru, menenangkan, karena parasnya digambarkan kalem dan hidupnya tanpa beban. Bagaimana bar keliling Yuki yang kelihatan sederhana bisa membawa-bawa macam-macam bahan yang pas untuk meracik minuman yang unik dan sesuai bagi pelanggannya turut memberi suasana misteri yang ringan dan tidak terlalu asing, ditambah lagi karena Yuki memindah-mindahkan tempat kerjanya, pelanggannya tidak bisa terus-terusan menjadi pelanggan di situ, sehingga bagi pelanggannya ia seperti punya kesan sebagai bartender yang suatu hari datang entah dari mana, kemudian pergi entah ke mana.

Slow Starter

klub baca manga kaori
©Chihiro Harumi/Houbunsha

Cerita komik ini dimulai ketika seorang otaku bernama Midori Yamaura diajak temannya ke bar dan menolong cewek bernama Azami Igarashi saat dia mabuk berat, yang kemudian berlanjut kepada one night stand. Azami curhat kepada Midori kalau dia sebenarnya menyukai cewek rekan kerjanya yang bernama Kaoru, tetapi perasaannya bertepuk sebelah tangan dan Kaoru sendiri suka main dengan cowok.

Editor The Indonesian Anime Times, Dany, menilai ada sisi idealis dari cerita ini, karena sejelek-jeleknya orang itu tetap akan ditolong oleh temannya.

Shachiku to Shoujo no 1800 Hi

©Hiroshi Itaba/Houbunsha

Komik ini bercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Masahiko Azumane yang suatu hari didatangi oleh seorang anak SMP bernama Yuri Kimijima yang mengaku merupakan anak dari teman SMA Azumane. Sang ibu sedang menghilang, tetapi ia meninggalkan pesan kepada anaknya yang berisi alamat tempat tinggal Azumane, yang akhirnya mengizinkan sang anak untuk tinggal sementara bersamanya sampai ibunya datang menjemputnya.

Bagi Dany, premis komik ini langsung mengingatkannya kepada Higehiro. Namun jika hubungan Yoshida dan Sayu di Higehiro lebih seperti kakak dan adik, hubungan Azumane dan Yuri dirasanya lebih seperti hubungan bapak dan anak. Hal ini mungkin menarik untuk dilihat dalam konteks komik-komik lainnya yang menampilkan lelaki mengasuh anak seorang diri seperti Sweetness and Lightning, Usagi Drop atau Takasugi’s Lunch Box, karena di Jepang, persepsi bahwa mengasuh anak adalah tanggung jawab ibu sementara ayah adalah pencari nafkah yang tidak terlibat dalam mengasuh anak masih melekat kuat dalam masyarakat meski telah ada upaya-upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam tanggung jawab mengasuh anak. Meski situasi para karakter yang mengasuh anak dalam komik-komik di atas berbeda-beda (jika ayah dalam Sweetness and Lightning mengasuh anak kandungnya sendiri setelah ibunya wafat, dalam Usagi Drop dan Takasugi’s Lunch Box yang diasuh adalah anak dari kerabat yang meninggal, sementara dalam Shachiku to Shoujo kedua karakternya tidak nampak memiliki hubungan keluarga), namun mereka sama-sama harus menjalankan peran tersebut selain mencari nafkah juga karena memang mereka tidak memiliki pasangan hidup yang bisa melakukan peran tersebut.

Secara umum, satu poin menarik lainnya dari judul-judul di atas adalah semuanya memiliki tokoh utama orang dewasa yang berstatus lajang (setidaknya di awal cerita). Bagi Dany, hal ini membuatnya terpikir apakah kesendirian merupakan tema yang umum pada komik-komik seinen. Sementara Halimun mengingat dengan semakin banyaknya generasi muda Jepang yang tidak tergesa-gesa menikah, orang-orang dewasa yang hidup sendiri seperti karakter-karakter di komik-komik ini mungkin memang sudah menjadi hal yang familiar dalam kehidupan sehari-hari.

Topik Bulan Agustus: Ribon

Kegiatan Klub Baca Manga KAORI akan berlanjut kembali di bulan Agustus dengan majalah Ribon terbitan Shueisha. Terbit sejak 1955, majalah shoujo ini memiliki sasaran pembaca yang kurang lebih sama dengan Nakayoshi dan bisa dibilang merupakan salah satu saingan utamanya. Obrolan mengenai komik-komik dalam majalah ini akan dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2021 mendatang. Jika ingin mengikuti diskusinya, silakan untuk bergabung ke Discord KAORI Nusantara di link berikut: https://discord.gg/9WGNKht

KAORI Newsline

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.