Editoliar

Editor dan Opini redaksi KAORI Newsline.

Membangkitkan Harapan 09: Diplomasi ala Hard Gay

Sudah terlalu basi dan retorik kalau masih berkutat pada masalah kualitas dubbing (Jepang vs Indo, dub vs sub), ini buang-buang waktu dan tidak ada gunanya. Lebih baik kesempatan ini dipakai untuk membuka jalan baru, meningkatkan kemampuan, bahkan membuka potensi lain yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Membangkitkan Harapan 08: Mengubah Sakit Hati Menjadi Inspirasi

Sakit hati memang harus sering-sering terjadi, dan kalau bisa dijadikan prinsip dan motto hidup. Asal memiliki solusi dan terbuka penyalurannya, dan tidak berakhir sebagai blog yang menguras energi semata.

Membangkitkan Harapan 07: Terkenal, Bahkan Dicontek

Awal minggu kemarin sedikit terjadi kegegeran, bukan di KAORI forum tapi di sebuah situs fansub. Rupa-rupanya, grup fansub ini "diduga keras" mencontek, hampir 80 persen dari berkas yang dirilis oleh KAORI.

Membangkitkan Harapan 06: Haqqul Yakin Memerangi Kegabutan

Reformasi birokrasi dan sejumlah peraturan di sistem masih terus berjalan, meskipun dengan perlahan. Berbeda dengan mengambil langkah penting BUMN yang bisa dilakukan dalam satu-dua hari, pengguna KAORI dengan berbagai latar belakang mengharuskan setiap pengambilan keputusan menunggu beberapa saat, bisa sampai seminggu. Padahal seminggu di internet itu bagaikan sebulan, tiga bulan di kehidupan nyata. Begitu dinamis internet berkembang!

Membangkitkan Harapan 05: Agar Bisa Berjalan Tanpa Kaki Terikat

Semoga semua berjalan, andaikan tidak lancar, minimal sudah tidak terikat lagi kakinya, agar dapat menggerakkan badannya sendiri.

Membangkitkan Harapan 04A: Paringono Kosro!

Lalu, ke depan mau dibawa ke mana? Saya tidak ingin berkata banyak. Perubahan yang lima ini tidak akan membawa perubahan langsung ke KAORI. Anda masih akan melihat error 502/504 itu (meski sekarang sudah sangat menurun frekuensinya), namun dengan memperbaiki dasar, saya berharap perubahan lain yang lebih terasa bagi pengguna nanti akan tercipta dengan sendirinya.

Membangkitkan Harapan 04: Informasi Kaya, Pengguna Kuat

Dalam penerapan kedua konsep ini, KAORI harus dibangun dengan berdikari, tanpa campur tangan modal, kekuatan, maupun lobi dari pihak di luar KAORI. KAORI harus membangun informasi besar dengan kekuatan konten yang dihasilkan sendiri, dan membangun pengguna kuat yang bukan didominasi oleh pengguna dari luar KAORI.

Membangkitkan Harapan 03: Inisiatif Mulia Dari Daop Terhijau

Daop 4 Semarang yang meliputi seluruh kabupaten-kota di pantai utara Jawa Tengah menjadi daerah operasi yang patut diperhitungkan setelah Daop 1 Jakarta. Melalui teman-teman Kaorin di Daop 4 ini, KAORI membuka jalan baru: menggali antusiasme penggemar anime di wilayah Pantura Jawa Tengah.

Membangkitkan Harapan 02: Semua Dimulai Dari Langkah Pertama

Menembus delapan ratus ribu postingan dalam tiga setengah tahun bukan mimpi saya saat dahulu mendirikan KAORI. Berawal dari sebuah upaya agar anak tetangga bisa menonton Kanon, KAORI kini begitu besar, lengkap dengan segala permasalahannya. Namun tentu tidak akan sebesar ini kalau tidak ada gebrakan, langkah pertama pembuka jalan!

Membangkitkan Harapan 01: Komunitas itu Besar, Maka Berperilakulah Besar!

Mulai awal September 2012 selama sepuluh minggu, Editoliar KAORI Newsline akan diisi dengan segmen baru Membangkitkan Harapan, segmen yang ditulis dan diasuh langsung oleh Shin Muhammad, dimodel dari segmen serupa yang ditulis oleh seorang menteri saat ini. Sesuai isinya: gantunglah mimpi setinggi langit, namun tidak utopis dan dapat direalisasikan!

“Kesan Pertama”

Semoga, fenomena underrated maupun overrated (hal yang seringkali dibumbui rasa fanatisme buta terhadap sebuah seri) yang mendera jagad hiburan bisa diakhiri dengan ini, minimal mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.

Mimpi Anak Bangsa Menggenggam AFA

Tidak mustahil, KAORI Daerah Operasi 1 Jakarta bisa saja suatu hari membentuk sebuah EO, yang akan menyelenggarakan acara yang lebih besar daripada AFA. Acara yang panitianya orang Indonesia sendiri, uangnya kembali ke orang Indonesia sendiri, dan mungkin saja orang Singapura dan Malaysia memilih terbang ke Indonesia menghadiri acara ini.

Waralaba 48: Akankah Berakhir Sebagai Idola Musiman?

Mengapa waralaba 48 naik daun dengan cepat, dan bahkan mampu menembus media arus utama seperti televisi Indonesia? Bisa jadi kebudayaan pop Jepang tidak mau kalah dari demam Korea dalam memperebutkan persaingan di Indonesia. Namun, mengapa terjadi dengan cepat, dan apakah kepopulerannya dapat bertahan di tengah industri pop Indonesia saat ini?

Fansub Indonesia: Sebuah Kesesatan Berpikir

Masih mengamati lika-liku pergolakan fansub Indonesia, semakin hari fansub Indonesia malah mengalami dekadensi moral. Jika niat awal fansub itu adalah menyajikan anime bagi para penggemar, kini fansub Indonesia menjelma menjadi entitas yang rakus penghargaan, bergengsi tinggi, dan dalam beberapa hal mulai merambah ke upaya melawan hukum. Sebuah hobi menyalurkan minat, bakat, dan kesempatan luang, ataukah sebuah kegiatan untuk menunjukkan eksistensi dan gengsi?

Ulang Tahun KAORI Ketiga: Dinamis, Objektif, dan Tetap MengIndonesia

Selama tiga tahun KAORI berdiri, apa saja yang belum berhasil dicapai oleh KAORI? Berbagai prestasi, namun seakan masih jauh dari tujuan akhir KAORI untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

ApaApaanIni Fansub

Sebagai seseorang yang mengamati lika-liku pergerakan fansub di Indonesia beberapa bulan belakangan ini, saya mengamati kecenderungan muncul banyak sekali grup fansub baru, bagai cendawan di musim hujan. Banyak yang konsisten merilis proyek mereka, ada yang tersendat-sendat, ada yang tidak jelas bagaimana kabarnya. Tetapi hal yang menarik (dan sangat disayangkan) muncul di sini: saling troll dan kualitas penerjemahan yang asal-asalan.

Indonesianisasi Dalam Kebudayaan Anime di Indonesia

Sok nginggris menjadi salah kaprah. Salah yang terpelihara karena dianggap sudah biasa dan dianggap benar. Kesannya kalau kita berdiskusi dengan bahasa Inggris membuat kita keren, gaya, dan (sok) bisa berbahasa Inggris, padahal rekan yang diajak berkomunikasi itu juga orang Indonesia. Ada apa ini?

Etika Berkomentar

Saya mungkin jarang sekali membuka web semacam (kalau boleh sebut merek) 4chan, Sankaku Complex, maupun sejenisnya. Ah, tanpa membuka itu pun, saya sudah cukup bosan setiap hari melihat berbagai macam komentar saat saya mengakses web seperti Kompas atau Detik. Bosan, melihat manusia yang menggunakan internet itu tidak memiliki etika saat berkomentar.

Sankaku, Raep, dan Nilai Berita

Saya jadi teringat, ketika pada awal bulan September ini saya memutuskan untuk melarang raep games di KAORI Subforum Visual Novel. Pun, sudah sejak lama saya tidak lagi menerjemahkan berita dari Sankaku (sankakucomplex.com), melainkan saya mencari alternatif lain yang sama dalamnya dengan Sankaku.

Keduanya berbeda konteks, walau bagi saya sendiri, ada kesamaan antara keduanya. "Di mata orang yang salah, hal ini hanya akan semakin menghancurkan arti anime dan manga itu sendiri." Dan, saya bukan tipe orang yang "menutup mata dan menganggap ini urusan pribadi saya".

Revamp

Ada kritik, Newsline terlalu rumit. Ada kritik, forum membingungkan pengguna. Ada kritik, sf VN bermasalah. Maka, kami tampung kritik itu, dan kami pun mencoba berubah.

Punya Kritik dan Saran? Yuk Isi Survey Pembaca KAORI 2025!

Memasuki usia Sweet Seventeen, mari suarakan pendapatmu dan bantu KAORI menjadi lebih baik di survey pembaca KAORI 2025!